Perkembangan
ekonomi digital di Indonesia berjalan cukup pesat. Masyarakat mulai terbiasa
berbelanja secara online dengan transaksi non-tunai. Tidak hanya
perusahaan-perusahaan besar yang menerapkan sistem ini. Banyak usaha-usaha
rumahan yang masuk dalam kategori Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mengandalkan jaringan internet dalam
promosi dan transaksinya. Sebut saja reseller-reseller
produk tekstil dan kosmetik, hingga usaha makanan siap saji. Menurut data
analisis Ernst & Young, pertumbuhan nilai penjualan bisnis online di Indonesia
setiap tahun meningkat 40%. Ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta
pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia.
Semakin
berkembangnya kegiatan ekonomi digital ini juga ditandai dengan tercetusnya
Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Dikutip dari harbolnas.com, Harbolnas
diselenggarakan pertama kali pada tahun 2012 melalui inisiatif dari Lazada
Indonesia, Zalora, Blanja, PinkEmma, Berrybenka dan Bukalapak. Tujuannya adalah
untuk mengedukasi masyarakat tentang kemudahan belanja online yang aman dan
nyaman serta bisa dilakukan kapan saja.
Harbolnas
yang jatuh pada tanggal 12 Desember bisa jadi merupakan hari yang istimewa bagi
para penggemar belanja online. Pasalnya pada hari tersebut situs-situs belanja
online berlomba-lomba menawarkan berbagai macam promo, seperti potongan harga, cashback, hingga gratis ongkos kirim.
Selain itu, situs-situs tersebut juga banyak yang memberikan tips-tips aman dan
nyaman berbelanja online.
Ada
hal yang menarik pada penyelenggaraan kali ini. Selain peningkatan jumlah
partisipan yang dikabarkan mencapai 300 e-commerce, Harbolnas tahun 2018 ini
juga memberikan satu hari khusus untuk
menawarkan produk-produk lokal dan UMKM, yaitu pada tanggal 11 Desember.
Hal ini tentunya berdampak positif untuk mempercepat perputaran roda
perekonomian di Indonesia. Apalagi UMKM disebut-sebut merupakan penopang
perekonomian bangsa.
Kegiatan-kegiatan semacam ini harus dilihat sebagai peluang untuk melebarkan sayap usaha bagi masyarakat. Para pelaku UMKM sudah selayaknya melek teknologi agar tidak tergerus dalam persaingan di era sekarang. Di samping itu, penerapan ekonomi digital juga harus diiringi dengan peningkatan kualitas produk dan pelayanan.